Sabtu, 04 Agustus 2012

Bulan Ramadhan dan Bulan Hantu; Beriman dalam Kemajemukan

Pada saat umat muslim memulai hari pertama shalat tarawih,  umat Konghucu juga bersembahyang untuk menyambut bulan hantu. Bulan hantu jatuh pada bulan ke tujuh penanggalan Cina dan kebetulan pada tahun ini pas dengan bulan Ramadhan.

Menurut kepercayaan Konghucu, pada bulan hantu ini, arwah dan hantu dilepaskan dari alam baka dan dibebaskan berkeliaran mengganggu manusia. Selama bulan hantu ini sebaiknya tidak dilakukan kegiatan atau hajatan besar seperti membangun rumah, menikah, atau memulai usaha.
Sedangkan bagi umat muslim, sebagaimana banyak diketahui, bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh rahmat dan ampunan dari Allah. Bahkan pada bulan ini pula Al-Quran diwahyukan kepada nabi Muhammad
 

 Dengan demikian ada dua penafsiran yang kontras dari dua kepercayan terhadap satu periode waktu. Yang satu membawa sial dan musibah, yang lain membawa rahmat dan ampunan. Uniknya dua kepercayaan ini hidup berdampingan di satu wilayah, Indonesia.

 Saya mempercayai bahwa keimanan manusia itu terbatas, kita hanya bisa meyakini apa yang kita percaya, sebagaimana orang lainpun demikian. Dan kitaberpijak pada bumi yang sama di mana saling pengertian adalah kunci utama untuk hidup berdampingan. Maka dari itu, penafsiran Islam dan Konghucu seharusnya tidak untuk saling dipertentangkan, melainkan untuk saling dimengerti, dipahami bahkan diapresiasi. Bukankah hal ini unik dan khas Indonesia ?
Selamat berpuasa bagi umat Islam, selamat menjalani bulan hantu bagi umat Konghucu.

0 komentar:

Posting Komentar